Lensa kontak banyak dipilih karena menawarkan fleksibilas, kenyamanan, dan tampilan ‘tanpa kacamata’. Namun, ada beberapa risiko penggunaan lensa kontak yang penting untuk diketahui. Jika digunakan atau disimpan sembarangan, lensa kontak justru bisa menyebabkan berbagai masalah mata.

Lensa kontak memang bisa memperbaiki berbagai gangguan mata, termasuk rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, dan fokus pandangan yang buruk.

Namun, jika tidak digunakan dan dirawat dengan baik, penggunaan lensa kontak justru bisa meningkatkan risiko terjadinya masalah pada mata, misalnya infeksi mata dan luka pada kornea. Jika sudah parah, masalah pada mata tersebut bahkan bisa berujung pada kebutaan.

Berbagai Risiko Penggunaan Lensa Kontak
Berikut adalah berbagai risiko penggunaan lensa kontak yang penting untuk diwaspadai:

  1. Konjungtivitis
    Mata merah atau konjungtivitis adalah peradangan atau infeksi pada selaput yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh alergi atau iritasi terhadap lensa kontak yang digunakan.

Selain itu, konjungtivitis juga bisa terjadi akibat infeksi bakteri, terutama jika Anda memakai lensa kontak yang kotor atau mencoba lensa kontak yang sudah dipakai orang lain.

Keluhan mata merah karena konjungtivitis biasanya akan membuat mata terasa gatal, bengkak, dan berair. Namun, jika segera diobati, kondisi ini biasanya tidak akan membahayakan mata.

  1. Mata kering
    Penggunaan lensa kontak jangka panjang juga sering menyebabkan mata kering. Kondisi ini umum terjadi ketika mata tidak memproduksi air mata yang cukup atau air mata menjadi terlalu cepat kering, sehingga bisa menyebabkan peradangan dan iritasi pada mata.

Ketika mengalami mata kering, mata mungkin akan terasa tidak nyaman atau perih, kemerahan, sensitif terhadap cahaya, dan berair. Gejala ini bisa semakin parah atau kambuh ketika pemakaian lensa kontak diteruskan.

  1. Luka pada kornea
    Lensa kontak yang kotor atau digunakan secara tidak benar bisa menyebabkan permukaan kornea mata tergores. Kondisi yang disebut abrasi korena ini bisa menimbulkan gejala berupa rasa nyeri pada mata, sensasi seperti ada pasir di mata, mata merah, sensitif terhadap cahaya, dan penglihatan kabur.
  2. Keratitis
    Keratitis atau radang kornea merupakan salah satu penyakit mata paling sering yang dapat diakibatkan oleh penggunaan lensa kontak. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor, termasuk infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit.

Selain itu, keratitis juga lebih berisiko terjadi pada orang yang sering memakai lensa kontak terlalu lama dan tidak merawat lensa kontak beserta tempat penyimpanannya dengan benar.

Keratitis bisa ditandai dengan mata merah, sensitif terhadap cahaya, penglihatan kabur secara tiba-tiba, mata berair, dan sakit di dalam atau di sekitar mata, baik saat memakai lensa maupun tidak. Pada kasus yang paling parah, keratitis bisa berujung pada kebutaan.

Namun, sebagian besar risiko akibat penggunaan lensa kontak biasanya hanya menimbulkan gejala yang ringan sehingga bisa sembuh dan diatasi dengan mudah dengan tidak memakai lensa kontak untuk sementara atau mengunakan obat tetas mata yang diresepkan dokter mata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *